tag:blogger.com,1999:blog-46422930908557685632024-03-13T04:29:46.789-07:00Papua-Green Express“People helping people to build skills to change their
own future"Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-4642293090855768563.post-48750149125175616872011-06-26T22:15:00.000-07:002011-06-26T22:15:14.810-07:00Kader Partai Demokrat Ternyata Curi 547 Ribu DompetOleh : Muineto Xavier Mawan<br />
<br />
Tanah Merah Digoel, Bodipost – Kasus perampokan uang rakyat Boven<br />
Digoel sebesar Rp. 54,7 Milyar oleh Yusak Yaluwo, Ketua DPC Partai<br />
Demokrat Kabupaten Boven Digoel ternyata cukup ngeri untuk<br />
dibicarakan. Pasalnya, jika diambil Rp. 100.000 sebagai rata-rata<br />
jumlah uang dalam dompet masyarakat Boven Digoel, maka Yusak<br />
sebenarnya telah mencuri 547.000 dompet.<br />
<br />
Dengan jumlah populasi Kabupaten Boven Digoel yang hanya sekitar<br />
50.000 jiwa maka “dompet” yang dicuri oleh Yusak adalah sekitar 11<br />
kali lipat. Jumlah “dompet” pasti akan bertambah beberapa kali lipat<br />
apabila kasus-kasus lain yang melibatkan Yusak terbongkar.<br />
<br />
Tetapi, sekalipun uang yang dia rampok setara dengan 11 kali 547.000<br />
dompet masyarakat Boven Digoel, Yusak, seperti banyak pejabat lainnya,<br />
masih bernasib baik karena dia bukan rakyat kecil.<br />
<br />
“Seandainya Yusak itu seorang petani atau pengangguran, maka dia pasti<br />
akan masuk tahanan Polisi sebanyak 547.000 kali dan bisa ditebak, dia<br />
akan dianiaya sampai babak belur,” kata Emanuel.<br />
<br />
Manu, sapaan akrabnya, adalah seorang pemuda Boven Digoel yang<br />
beberapa kali dianiaya Polisi sampai babak belur karena dia tertangkap<br />
tangan mencuri dompet dan makanan. “Saya mencuri karena lapar, jika<br />
tidak begitu saya akan mati,” katanya polos.<br />
<br />
Partai Demokrat, sebuah partai yang berkuasa saat ini di Indonesia<br />
kini telah menjadi benteng bagi para koruptor. Fakta membuktikan, para<br />
koruptor menjadikan partai tersebut sebagai tempat sembunyi.<br />
<br />
Tidak heran, banyak koruptor dari berbagai kalangan, termasuk dari<br />
partai lain, belomba-lomba bergabung dengan Partai Demokrat hanya<br />
untuk mengamankan diri mereka dari jeratan hukum.<br />
<br />
Contoh gamblang adalah Yusak Yaluwo sendiri. Dia awalnya adalah Ketua<br />
Partai PKPB di Boven Digoel. Dalam Pemilu 2004, Partai ini mendapat 4<br />
kursi di DPRD Boven Digoel yang masing-masing diisi oleh Yusak Yaluwo<br />
sendiri, Ayub Santi, Sebastianus Kamim dan Analis Darean.<br />
<br />
Setelah terpilih sebagai bupati pada tahun 2005 dengan cara-cara<br />
kotor, dia masih tetap menjabat sebagai Ketua DPC PKPB Boven Digoel.<br />
Dia baru membeli Partai Demokrat dan meloloskan diri menjadi Ketua DPC<br />
pada tahun 2008 setelah kasus korupsinya mulai terkuak.<br />
<br />
“Dia membeli Partai Demokrat dari para pendiri partai ini di Boven<br />
Digoel hanya untuk mengamankan diri di bawah ketiak SBY setelah<br />
korupsinya mulai tercium di mana-mana,” jelas Makarius, tokoh pemuda<br />
di Boven Digoel.<br />
<br />
Masyarakat Boven Digoel awalnya merasa gembira dengan penangkapan dan<br />
hukuman yang diberikan aparat penegak hukum kepada Yusak Yaluwo.<br />
Kegembiraan ini wajar karena dengan mencuri “dompet” mereka sebanyak<br />
11 kali 547.000, Yusak telah membuat mereka menderita.<br />
<br />
Sayangnya, kegembiraan masyarakat yang masuk kategori miskin ini<br />
ternyata tidak sejalan dengan apa yang menjadi keinginan Partai<br />
Demokrat. Partai Demokrat tetap melindungi Yusak Yaluwo dan memberikan<br />
dia akses yang sangat besar kedalam pemerintahan Boven Digoel dari<br />
balik terali besi.<br />
<br />
Posisi bupati non-aktif dan terali besi yang kini menjadi “sangkar”<br />
tempat dia berlindung tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk<br />
berkuasa. Berkat dukungan dari beberapa pendiri Partai Demokrat,<br />
diantaranya Hengky Luntungan, Vence Rumangkang, Max Rompas dan Wagiu<br />
Kaunang, Yusak dipastikan tidak akan pernah dipecat dari Partai<br />
Demokrat.<br />
<br />
Lukas Enembe sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Provinsi Papua pun<br />
tidak mengambil langkah tegas untuk memecat kadernya yang secara sadar<br />
dan terencana telah merampok uang rakyat Boven Digoel dalam jumlah<br />
besar.<br />
<br />
Selain karena sama-sama “Alumni Manado”, sebuah sentimen kota studi<br />
yang dipupuk selama kuliah di Manado dan menjadi alasan untuk<br />
bagi-bagi kekuasaan di Papua saat ini, Lukas juga melindungi Yusak<br />
Yaluwo dengan harapan agar massa Yusak Yaluwo di Boven Digoel bisa<br />
menyumbang suara dalam Pemilihan Gubernur Papua 2011. Lukas secara<br />
resmi dicalonkan oleh Partai Demokrat.<br />
<br />
Dalam perhitungan Lukas, suara yang diperoleh Yusak dengan cara-cara<br />
kotor dalam Pemilukada Boven Digoel 2010 tidak boleh lari ke calon<br />
lain dalam Pilgub Papua. Untuk itu, satu-satunya cara yang diambil<br />
adalah dengan mengamankan Yusak Yaluwo dengan segala cara, sekalipun<br />
dia sudah mencuri sekitar 11 kali 547.000 dompet.<br />
<br />
“Dengan cara ini sebenarnya Lukas tidak peduli terhadap kami yang<br />
dikorbankan Yusak, dia hanya mau cari suara kami, dan ini bukti bahwa<br />
Partai Demokrat mendukung koruptor,” kata John, seorang tokoh pemuda<br />
Boven Digoel.<br />
<br />
Luntungan Cs yang merupakan kerabat istri Yusak Yaluwo, Ester Lambey,<br />
juga dikabarkan turut memainkan peranan penting dalam menekan Lukas<br />
Enembe agar dia tidak boleh memecat Yusak Yaluwo. Bahkan, mereka<br />
dikabarkan memaksa Lukas Enembe untuk mengamankan Ester Lambey sebagai<br />
wakil bupati Boven Digoel mendampingi Yesaya Merasi.<br />
<br />
Dengan kondisi seperti ini, maka lengkap sudah kejahatan mereka. Boven<br />
Digoel dikenadilakn oleh para penjahat dari Manado dan “Alumni Manado”<br />
yang sama-sama bersarang di Partai Demokrat.***<br />
_____________<br />
Sumber : <a href="http://digoel.wordpress.com/2011/06/23/gila-kader-partai-demokrat-ternyata-curi-547-ribu-dompet/" target="_blank">http://digoel.wordpress.com/2011/06/23/gila-kader-partai-demokrat-ternyata-curi-547-ribu-dompet/</a><br />
Berita yan relevan :<br />
<a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&jd=Kabupaten+Boven+Digoel+Kini+Memasuki+Korupsi+Jilid+II&dn=20110620122942" target="_blank">http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=14&jd=Kabupaten+Boven+Digoel+Kini+Memasuki+Korupsi+Jilid+II&dn=20110620122942</a>Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4642293090855768563.post-60626138100218848542010-09-19T19:44:00.000-07:002010-09-19T19:44:03.397-07:00Program MIFEE Merampas Hak Hidup Masyarakat.<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial", "sans-serif"; font-size: 9pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Program MIFEE Merampas Hak Hidup Masyarakat. <br />
Jayapura, 11 Agustus 2010. </span></b><span style="color: black; font-family: "Arial", "sans-serif"; font-size: 9pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemerintah pusat dan investor masih cenderung melihat tanah Papua ini tidak bertuan. Mereka hanya mempeta-petakan sumber daya alam dan tanah sementara manusianya tidak dihiraukan. Sejak konggres nasional Papua ke II, agenda Dewan Adat Papua adalah menyelamatan manusia Papua dan alam lingkungan Papua termasuk tambang, hutan, laut, sungai, untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat adat Papua. Ada upaya konsolidasi dengan semua organ-organ milik orang Papua. Untuk menjalankan agenda ini maka dibentuklah organisasi yang bersifat rekayasa sosial, di luar struktur asli kepemimpinan adat masing-masing suku. Ada 7 wilayah adat di Papua yaitu wilayah 1, Mamta/Tabi meliputi Mamberamo sampai Tami; wilayah 2, Saereri, Biak Numfor, Serui, Yapen, Waropen, Nabire pantai; wilayah 3, Domberai meliputi Manokwari sampai Raja Ampat; wilayah 4, Bomberai meliputi Fak-fak, Kaimana, Timika; wilayah 5 Anim Ha, meliputi Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat; wilayah 6 Lapago, meliputi Jayawijaya yang dulunya disebut sebagai Jayawijaya, dan yang terakhir wilayah 7, Meepago, meliputi daerah Wissel Meren Paniai dan sekitarnya. Dalam filosofi masyarakat adat Papua, tanah adalah mama yang artinya melahirkan, memberikan kehidupan, menyusui, membesarkan, bahkan ketika sampai mati akan kembali ke tanah juga. Dalam perspektif ekonomi, tanah adalah sumber ekonomi terpenting dan utama. Maka pelaksanaan pembangunan ekonomi yang benar seharusnya adalah berbasis kerakyatan dan harus ada perjanjian dengan pemilik tanah adat. Program MIFEE menujukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak menghargai hak-hak masyarakat adat dan juga konvensi-konvensi internasional. <br />
</span><shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"><stroke joinstyle="miter"></stroke><formulas><f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"></f><f eqn="sum @0 1 0"></f><f eqn="sum 0 0 @1"></f><f eqn="prod @2 1 2"></f><f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"></f><f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"></f><f eqn="sum @0 0 1"></f><f eqn="prod @6 1 2"></f><f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"></f><f eqn="sum @8 21600 0"></f><f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"></f><f eqn="sum @10 21600 0"></f></formulas><path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"></path><lock aspectratio="t" v:ext="edit"></lock></shapetype><shape alt="http://www.hampapua.org/skp/gambar/mifee02.jpg" id="Picture_x0020_4" o:allowoverlap="f" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 112.5pt; margin-left: 0px; margin-top: 0px; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: left; mso-position-vertical-relative: line; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 0; mso-wrap-distance-right: 0; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 150pt; z-index: 1;" type="#_x0000_t75"><imagedata o:title="mifee02" src="file:///C:\DOCUME~1\dell\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"></imagedata><wrap anchory="line" type="square"></wrap></shape><span style="color: black; font-family: "Arial", "sans-serif"; font-size: 9pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketua Dewan Adat Papua, Forkorus Yaboisembut, mengungkapkan hal itu dalam kegiatan diskusi publik dengan judul: _Investasi di Tanah Papua, khususnya MIFEE: Petaka atau Berkat bagi Masyarakat Adat Papua_ yang diselenggarakan oleh Solidaritas Rakyat Papua Tolak MIFEE (SORPATOM) dan KKRS STFT Fajar Timur dan didukung oleh Mirewit Study Center dan SKP-KC Fransiskan Papua. <br />
Pimpinan SKP-KC Fransiskan Papua, Br. Rudolf Kambayong, mengajak pemerintah dan investor untuk memahami posisi masyarakat asli dan hak-hak hidup mereka. Masyarakat asli perlu didengar pendapatnya. Mereka adalah pelaku pembangunan dan bukan korban dari suatu rencana pemerintah. <br />
Staf ahli gubernur mengusulkan perlunya memikirkan cara menekan dampak negatif serendah-rendahnya dari proyek MIFEE ini. Untuk itu jalan keluar yang ditawarkannya adalah pemanfaatan lahan-lahan transmigrasi yang sudah ada seluas 2,1 jt ha. Fakta sekarang menunjukkan bahwa anak-anak para transmigran banyak yang sudah tidak mau menjadi petani lagi. Mereka memilih untuk tinggal di kota dan menjadi pegawai negeri atau swasta. Maka akan ada sekitar 50% dari lahan pertanian transmigrasi yang statusnya menjadi lahan tidur dan jika dihitung luasannya sekitar 750 ribu hektar sampai 1 juta hektar, sesuai dengan kebutuhan MIFEE. Dengan demikian tidak perlu menebang hutan untuk memenuhi kebutuhan lahan bagi MIFEE. Ditambahkannya, konsep yang akan diterapkan di MIFEE meniru konsep teknologi pangan yang diterapkan di Brasil. Brasil telah mengalami kemandirian pangan dan tidak mengimpor pangan lagi. Meskipun demikian proyek itu telah mengorbankan lahan hutan yang sangat luas. Lebih lanjut dikatakan jika pemerintah menggunakan lahan transmigrasi maka tidak perlu mengeluarkan biaya sebesar 100 trilyun rupiah untuk pembangunan infrastruktur karena kondisi infrastruktur di kawasan-kawasan transmigrasi adalah yang paling baik dibandingkan di kawasan lainnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><shape alt="http://www.hampapua.org/skp/gambar/mifee03.jpg" id="Picture_x0020_5" o:allowoverlap="f" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 112.5pt; margin-left: 110pt; margin-top: 0px; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: right; mso-position-vertical-relative: line; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 0; mso-wrap-distance-right: 0; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 150pt; z-index: 2;" type="#_x0000_t75"><imagedata o:title="mifee03" src="file:///C:\DOCUME~1\dell\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg"></imagedata><wrap anchory="line" type="square"></wrap></shape><span style="color: black; font-family: "Arial", "sans-serif"; font-size: 9pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah seorang peserta diskusi, Harry M, mengusulkan supaya dilakukan analisa bidang pertahanan dan keamanan menyangkut proyek MIFEE. Seperti diketahui bersama, Merauke memiliki jumlah aparat keamanan yang sangat tinggi, dapat dikatakan mungkin setengah dari jumlah penduduk di Merauke adalah aparat TNI dan Polisi. Papua punya pengalaman buruk bahwa dari sekian banyak perusahaan yang beroperasi di Papua menggunakan kekuatan militer untuk memproteksi wilayah perusahaannya. Maka masyarakat setempat akan tertekan dan ketakutan dengan situasi tersebut. Besar kemungkinan akan terjadi pelanggaran HAM di kawasan ini, sebab sebelumnya saja sudah terjadi pelanggaran HAM yang cukup tinggi akibat kehadiran aparat keamanan di wilayah ini. Masyarakat perlu tahu siapa yang akan mengamankan MIFEE, apakah tenaga keamanan lokal ataukah adalah institusi khusus yang akan dipakai. Hal ini penting sehingga ke depannya jika terjadi konflik maka dapat diketahui secara jelas siapa pelaku dan bagaimana menyelesaikan konflik tersebut. <br />
<br />
Diskusi yang diselenggarakan oleh SORPATOM yang sebagian besar beranggotakan mahasiswa dan pemuda asal Papua Selatan bertujuan untuk saling tukar pendapat demi mencari jalan keluar dari persoalan yang muncul dengan hadirnya program MIFEE di Merauke. Semoga upaya SORPATOM dan dukungan kita semua dapat menghantar orang asli Papua mendapatkan kesejahteraannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;"><span style="font-family: Calibri;"> ( dikutip dari Website-HAM PAPUA )</span></div>Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4642293090855768563.post-48683516418923895882010-09-15T21:34:00.001-07:002010-09-15T21:34:22.798-07:00Perlu Penanganan Serius, Ledakan AIDS di Indonesia<div class="byline"><cite>Harian Republika - <abbr class="timedate" title="Kamis, 16 September">Kamis, 16 September</abbr></cite></div><div class="toolbar"><br />
</div><div class="toolbar">REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Ledakan kasus AIDS di Indonesia perlu penanganan serta penanggulangan lebih serius dari berbagi pihak."Terjadinya ledakan kasus AIDS di seluruh kota/kabupaten di Indonesia saat ini perlu ditangani lebih serius lagi," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Padang, Rabu.</div><div class="bd"><div class="content">Menurut dia, saat ini sebanyak 21.770 kasus AIDS terjadi di seluruh kota/kabupaten Indonesia. Kasus tersebut merupakan ancaman yang sangat serius."Kasus AIDS yang terjadi di seluruh kota/Kabupaten di Indonesia sebanyak itu dihitung hingga 30 Juni 2010," katanya.<br />
Dia menambahkan, rata-rata penderita kasus AIDS tersebut berusia 20 tahun hingga 29 tahun mencapai 37,2 persen."Sedangkan penderita AIDS yang berusia 40 hingga 49 tahun hanya mencapai 11,8 persen saja,"katanya.<br />
Dia mengatakan, dari kasus AIDS tersebut, jumlah perbandingan penderita AIDS laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu."Saat ini sudah ada pergeseran pola penyebaran AIDS, penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi jarum suntik," katanya.<br />
Menurutnya, jumlah penderita AIDS dari seluruh Indonesia yang terbanyak di Provinsi Papua diikuti daerah Bali, kemudian DKI Jakarta."Sedangkan penderita HIV yang dominan yakni DKI Jakarta mencapai 9.804, Jawa Timur mencapai 5.973,"katanya.<br />
Dia menambahkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan, agar jumlah mereka dapat diminimalkan."Minimal kita dapat memberikan konseling dan bimbingan terhadap mereka tentang pentingnya kesadaran untuk mau berobat secara teratur, dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," katanya.</div></div>Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4642293090855768563.post-79920845616197114562010-09-15T20:16:00.000-07:002010-09-15T20:16:17.281-07:00Fakta dari Mamberamo Hulu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_BenWAsNuHKY/TJGL3pms96I/AAAAAAAAAAs/OHXj5AhGj34/s1600/lONG+bOAT.png" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" qx="true" src="http://2.bp.blogspot.com/_BenWAsNuHKY/TJGL3pms96I/AAAAAAAAAAs/OHXj5AhGj34/s320/lONG+bOAT.png" /></a></div><div style="mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-linespan: 2; mso-element-wrap: around; mso-element: dropcap-in-margin; mso-height-rule: exactly;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Distrik Mamberamo Hulu dengan Ibukota Dabra merupakan suatu wilayah yang terletak dipinggiran anak sungai Mamberamo –<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Taritatu </i>dibawah kaki gunung Van Rees dan Pegunungan Jayawijya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Posisi </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Geografis terletak pada </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>03° 16.199’ LS dan 138° 36.906 BT<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan elevasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>43 m dpl </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span> Luas 3,748 Km<span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;">2<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>( data Papua dalam angka tahun 2007 )</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Calibri;">Merupakan bagian Administratif pemerintahan dari Kabupaten Mamberamo Raya yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sarmi melalui UU no 19/2007 Pembentukan Kab. Mamberamo Raya.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: Calibri;">Secara administratif Distrik Mamberamo Hulu termasuk dalam Kabupaten Mamberamo Raya dengan ibukota Dabra.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sedangkan batas-batas wilayah Distrik Mamberamo Hulu adalah : - Sebelah utara : Distrik Mamberamo Tengah dan Distrik Tor Atas - Sebelah selatan : Kabupaten Jayawijaya - Sebelah timur : Distrik Paniai Timur - Sebelah barat : Kabupaten Yapen Waropen<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Calibri;">Jenis tanah merupakan bagian dari Hutan Tropis basah yang curah hujan cukup tinggi dengan banyak telaga-telaga kecil sehingga menghasilkan banyak lahan basah disekitarnya.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Calibri;">Mata pencaharian rata-rata penduduk asli Papua adalah menangkap ikan,memburu buaya,dan petani tradisional. Kepercayaan masyarakat pada umumnya Kristen Protestan.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Calibri;">Telah terdapat Fasilitas Umum seperti PUSKESMAS ,Sekolah dan Pasar tetapi belum berjalan secara maksimal.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Calibri;">Pemerintah Distrik sendiri tak berada di tempat dan tidak terdapat pelayanan bagi masyarakat khususnya untuk kebutuhan KTP maupun akte kelahiran dan surat penting lainnya bagi masyarakat.</span></span></div>Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4642293090855768563.post-75634593115210670582010-09-15T19:36:00.000-07:002010-09-15T19:36:34.164-07:00Papua tanpa batasDengan ditetapkannya kawasan hutan Papua dan Lautnya menjadi situs "paru-paru dunia"..sebenarnya telah menunjukan kepada kita sekali khususnya yang mendiami "negeri burung kuning" ini bahwa kita sangat berarti bagi keberlangsungan hidup manusia dimuka bumi ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_BenWAsNuHKY/TJF_RenSekI/AAAAAAAAAAM/pPXVtl0GMEQ/s1600/DSC00367.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" qx="true" src="http://3.bp.blogspot.com/_BenWAsNuHKY/TJF_RenSekI/AAAAAAAAAAM/pPXVtl0GMEQ/s320/DSC00367.JPG" /></a></div>Sekarang tinggal kita menjaga kelestarian alam Hutan kita ini dengan sebaik-baiknya agar keberadaan kita dapat diakui dan yang lebih pentiing Papua ada tanpa Batas....Papua-Green Expresshttp://www.blogger.com/profile/16290102990274632320noreply@blogger.com0